Duniaku nggak cembung lagi


Berawal dari diresmikannya gedung baru bernama annex 5, penghuninya meminta sesajen berupa LCD membuat beberapa penghuni main building terpaksa harus berkorban merelakan LCDnya diganti dengan monitor CRT (dan saya adalah salah satu korban yang berbaik hati terpaksa merelakan monitor LCD tersayang.

Sejak ditinggal pergi olehnya, hari-hari terasa berbeda. Dunia terasa cembung dan suram, badan jadi kurus, kerja rasanya males, gak sabar nunggu jam 5 biar bisa ngegame. Pokoknya klo task-task jadi lambat selesainya, ini pasti gara2 monitor CRT gendut itu, gak ada alasan lain deh *mode melimpahkan kesalahan*

Namun kemarin, saya kembali mendapatkan kebahagiaan yang telah meninggalkan diriku sejak kepergiannya waktu itu. Pito akhirnya direkrut masuk JP sebagai pawang beruang karena warga JP sudah diresahkan dengan keberadaan beruang yang hobi mengkoleksi kaos kaki itu. Pawang sebelumnya tidak tahan dan berhenti dari pekerjaannya dalam waktu kurang dari seminggu (Saya berdoa semoga kamu selamat, wahai Pito. Jangan lupa pura2 mati kalo dideketi). Dan karena di JP tidak ada LCD yang bisa bertahan (dari kenyataan yg ada, LCD yang migrasi ke JP dipastikan raib dan berganti menjadi CRT secara misterius) maka Pito memutuskan untuk tidak membawa LCDnya dan menggunakan CRT peninggalan pawang sebelumnya.

Karena sayang klo LCD terbengkalai tak diberdayakan begitu saja, maka saya berencana busuk berinisiatif untuk memboyong mengamankan LCD itu dan mempesiunkan si layar cembung dari hadapanku. Tenanglah Pito, akan kumanfaatkan kujaga LCDmu ini dengan baik. kini dunia tak lagi cembung, semua warna terasa indah. oh indahnya dunia. Semoga ini semua bertahan lama dan tidak lekas ketahuan fu fu fu.

23 komentar di “Duniaku nggak cembung lagi

  1. wakakakakak… ada ada aja nih….. mana ada bedanya monitornya CRT ama LCD, pekerjaan gak akan terasa lambat…., mungkin ente nya aja yang merasa sulit melepaskan kekasih mu itu hihihihihi 😀

    Suka

  2. kyaaa, dunia yg damai tanpa Saru sang ratu hetrik mulai terusik
    bekerja di dunia cembung itu ga bagus buat mata, titik2 kecil menjadi susah terlihat
    bukannya ada peribahasa ‘Gara2 titik setitik, rusak program semodule’ *dilempar KBBI*

    Suka

  3. ini namanya taksido bertopeng
    jasnya lagi dicuci jadi pake batik, harga mawar merah mahal so diganti bunga kamboja.
    topengnya ilang, jadi pake kacamata item buat gantinya.
    *ngancurin imange tuxedo bertopeng*

    Suka

  4. @jiyo : saya nggak gitu, saya rela kok kembali ke LCD. beneran deh hehe *halah*

    @carra : aih mbak, ruang kerjanya sekarang kan udah enak bgt. ruangan pribadi yg private, pemandangan kiri menghadap pantai, kanan menghadap pegunungan. dilengkapi LCD wide screen 43 inch, kursi empuk dari kayu mahogani dan karpet persia (weleh, itu ruang kerja apa kamar hotel ya ck ck ck)

    Suka

  5. Iya beda, dulu gw kerja pake CRT tiba-tiba ngeliat temen tuh rasanya kok jadi cantik bangeeeet ya..

    pas pake LCD keliatan deh aslinya… 😀 😀

    so beda banget deh

    Suka

  6. @Eru : aslinya gimana? ga cantik tapi gorgeous ya *mimisan*

    @pito : sepertinya itu bukan efek CRT tapi efek kaos kaki beruang deh

    @tika : ayo cari LCD yang bisa ‘dipinjam’ juga hihihi

    Suka

  7. heee….. LCD itu laser DISC ya…. hahahahah….

    aku juga pake….tp eung…ga enak…warnanya agak2 kurang jelas

    *periksa ke dokter buta warna*

    Suka

  8. @pHi : welcome back harusnya, awalnya saya menempati dunia Flat kan hehehe

    @sentinel : nih di bawah meja masih ada CRT, rencananya mau diloakin. mayan buat beli gorengan hehehe

    @nai : LCD tuh Large Compact Disc, dalam Indonesia biasa disebut Celana Dalam Ukuran XXL *dibakar guru BI*

    Suka

Tinggalkan komentar