Permen, Mau?


Udah lama ga update blog gara2 kerjaan yg tiba2 banyak dan kebetulan energi lagi melimpah jadi semangat kerja, jadi ntar klo lagi nggak mood bisa nyantai hehe. Saking sibuknya jadi tidak update sama gosip2 lokal maupun interlokal, untungnya ada rangkuman gosip hot 2010 dari pinguw.

Dari berita2 tersebut, saya tertarik dengan berita tentang permen (dan tentang Dian Sastro tentunya :p ). Ada yang tau isi RPM Konten itu sendiri kaya gimana dan siapa sih sebenarnya yg bikin itu? Namanya sih peraturan menteri tapi kok waktu saya baca disini menterinya sendiri ngomong ga tau ya?

Salah satu yg membuat saya lebih gencar mencari info tentang RPM Konten ini daripada berita tentang Dian Sastro adalah karena gosipnya salah satu dari isi RPM ini mengatur tentang konten multimedia dimana jika ada konten yang melanggar aturan makan yg dikenakan sanksi adalah penyedia sarananya. Misal ada yang upload gambar porno di forum maka yg kena adalah yg punya forum karena dianggap lalai tidak mengawasi isi forumnya dan menyebabkan dapat diaksesnya konten itu. Padahal yang namanya forum (apalagi forum besar), jumlah postingan yang masuk tiap harinya sangat banyak dan bisa dibilang tidak mungkin diawasi satu-persatu isinya. Mimin atau Momod forum aja bisa rabun kalo harus ngebaca semua thread yg dimoderasinya, apalagi yang punya forum.

Dengan begitu jika RPM itu nantinya benar2 disahkan menjadi PerMen maka sepertinya saya harus menutup blog, account facebook, formspring, dan semua media lain sebelum saya jadi korban seperti Prita yang dituduh merusak nama baik (disini bisa saja saya dituduh menyediakan sarana yg bisa membuat orang merusak nama baik kan) 😀

Hal yang cukup ironis adalah ketika saya membaca di sini pernyataan bahwa nilai moral Indonesia cukup rendah dimana pornografi dapat didapatkan dengan mudah dan jika ini diteruskan maka bencana akan terus terjadi. Yah tapi klo dia bikin RPM dengan tujuan itu mah jelas merupakan solusi yg tidak tepat. Di tempat lain malah katanya ada anggota DPRD yang mengusulkan PSK ditarik pajak untuk meningkatkan pendapatan daerah. Nah lo, mau menghapus pornografi tapi PSK dibiarin, malah ditarik pajak (fokusnya emang ke duit kali ya, gpp bencana jalan terus) dan Menneg Pemberdayaan Perempuan tidak sependapat dengan alasan PSK itu pekerjaan ilegal. Alasan penolakan yang menurut saya tidak pada tempatnya, ya tapi mungkin itu karena dia melihat PSK itu sebagai cara memberdayakan perempuan ya?

Ah sudahlah, sepertinya saya tidak cocok ngomongi hal kaya gini. Niatnya santai sejenak sambil update blog kok malah membahas topik ginian, saatnya kembali mencari berita Dian Sastro bekerja.

21 komentar di “Permen, Mau?

  1. mdah2an pertamaaaxx….
    kget jg wkt bc “anggota DPRD yang mengusulkan PSK ditarik pajak untuk meningkatkan pendapatan daerah”
    gila tu yg ngusulin, pntesan ja negara ancur…bencana d mn2, percm ja menanggulangi bncana klo msh da org b’pkran ky bgni, mnmbah bncana, hufftt

    Suka

  2. ada yah berita kayak gitu *ketauan ga pernah nonton tipi*

    yang tau cuma yang mau ada penarikan pajak dari PSK dan satu lagi yang rencana hukuman pidana buat pasangan nikah siri *lah, kasus ginian aja baru tau* 😆

    Suka

  3. Bukannya user akun itu bukan yang punya situs ya? facebook, wordpress, dll itu kan yang punya ya yang punya facebook, wordpress, dll?

    Jadi gak ngaruh kalau ada peraturan kayak gini kayaknya, kecuali kalau punya situs di hosting lokal.

    Suka

  4. @avocadojuice : ironis emang, pencegahan yg jelas2 bisa diatasi didiemin malah internet yg positifnya banyak dikasih aturan aneh2

    @faye : sama, ga punya tipi jadi ga pernah nonton. sumber gosip dari internet doang:p

    @!detikcom : ga perlu ditanya deh lari kemana sebagian besar pajak itu

    @sylkirian : jadi selama ga di hosting lokal, aman dari aturan ya? sip deh klo gitu

    Suka

  5. Kalau permen yang ini ga mau :mrgreen:

    gawat doms.. meskipun untuk mengontrol akses konten pornografi, tapi jika seperti ini layaknya memotong satu ruas tangan untuk menghilangkan luka kecil di ujung jari 😛 *hiperbola*

    Suka

  6. sebenernya kalo buat ngurangin akses ke pornografi, kan bisa pake “polisi cyber” yang tugasnya nyari situs2 esek2 buat dibanned (pernah liat di pilem apa gitu di amrik ada something called cyber-nanny). yg jelas, ga perlu motong tangan utk ngilangin luka kecil di ujung jari… (ngutip mizzy 😆 )

    Suka

  7. Asli kaget waktu baca bagian yang ini:
    “Menneg Pemberdayaan Perempuan tidak sependapat dengan alasan PSK itu pekerjaan ilegal. Alasan penolakan yang menurut saya tidak pada tempatnya, ya tapi mungkin itu karena dia melihat PSK itu sebagai cara memberdayakan perempuan ya?”

    itu beneran pernyataan Menneg Pemberdayaan Perempuan kita ?

    Suka

  8. @Mizzy : itu dia, nembak sasaran panah dengan meriam, ngambil layangan yg nyangkut di pohon dgn menebangnya, mendiamkan anak nangis dengan melakbannya, choose your suitable analogy deh untuk solusi absurd ini

    @Eru : biasalah, klo banyak yg pro tentu saja itu ide saya tapi klo banyak yg kontra sih saya ga tau apa isinya, yg bikin sapa sih itu?

    @yoan : benernya semua itu tergantung pengguna kok, klo emang pengen buka alamat yg kaya gitu sih biar dibanned seberapa banyak juga bakal usaha nyari yg lain. Lagian nggak usah nyari di internet, sinetron sama pilem bioskop lokal aja banyak yg menawarkan adegan2 yg ….

    @syelviapoe3 : menurut link berita yg saya kasih di atas itu, sang menneg bilang ‘”Loh ya nggak bisa. Itu (PSK) kan ilegal. Nanti saya cek itu ya”‘. klo alasan penolakan dst itu opini saya. ambigu ya penulisannya? :p

    Suka

  9. Hal yang cukup ironis adalah ketika saya membaca di sini pernyataan bahwa nilai moral Indonesia cukup rendah dimana pornografi dapat didapatkan dengan mudah dan jika ini diteruskan maka bencana akan terus terjadi

    wong film berkonten Porno berjudul “Aneh1” aja dicekal karena “JUDULNYA” … setelah ganti judul “Aneh2” baru dinyatakan layak tonton tanpa mengubah konten Pornonya …

    hebat ya?!

    *ah saya diluar jalur pembahasan “permen”*
    *sengaja* :p

    Suka

  10. @sentinel yaoloh komen sampe numpuk gini ga kebaca *jawaban ga nyambung*

    @darahbiroe klo emang tuh UU buat memberantas pornografi, kenapa PSK yang jelas2 keliatan mata tempat mangkalnya dibiarin? dah jelas tujuannya duit dah hehe

    @asop ntar klo udah sah baru bersih2 postingan hehe

    @isnuansa hihi, banyak gak benernya tuh UU

    @oniy dapet perlindungan dari preman gitu kali ye, ama bisa lapor polisi PSKnya klo ada yg dapet service tapi ga bayar :p

    @andyan ga ada dian sastro2an, masa lalu ituh, kami sudah putus (gosip ga bener)

    @carra ayo keluar dari gua bu, update gosip baru. saya single lho (ga penting)

    @muh zakariah ga usah ditutup, cukup diprotek biar ga ada yg bisa ngasih komen. ntar obok2 wall ama twitnya tif aja biar kemakan UU bikinan sendiri hihi

    @febry klo gitu mari bikin pilem porno dgn judul baik2 biar lulus sensor 😀

    Suka

Tinggalkan Balasan ke TamaGO Batalkan balasan