2012 – Another Story


2012, sebuah fenomena baru yang lagi ngetrend belakangan ini. Bisa dilihat dari antrian film ini di berbagai kota di Indonesia, bahkan kabarnya MUI sampai melarang pemutaran film ini padahal 2012 bukanlah film pertama yg menceritakan tentang kiamat. Daripada mengajarkan masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu kiamat, menurut saya lebih baik mensosialisasikan Budaya Antri sebagai fokus yang tampak lebih penting di momen ini.

Menurut saya sendiri, film ini biasa2 saja tapi karena efeknya bagus jadi ga gitu nyesel deh bayar mahal2 buat nonton di bioskop. Yang lebih seru malah ngeliat antriannya, apalagi di Bali. Perlu diketahui bahwa meskipun Bali banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing dan jumlah hotel yang ada di Bali sepertinya lebih banyak daripada kota2 besar lain di Indonesia, jumlah gedung Bioskopnya sendiri sangatlah minim. Bayangkan, di kota sebesar ini hanya ada 2 tempat nonton : Galeria21 (cuma punya 2 studio) dan Wisata (yang ini sepertinya tidak bisa diharapkan)

Galeria21, sebagai satu2nya bioskop di Bali yg paling update dalam menayangkan film (jika dibandingkan dengan wisata) selalu dipadati pengunjung waktu tayangan premier film besar, tidak terkecuali 2012.  Awalnya saya mengira antrian 2012 tidak berbeda jauh dengan Transformer atau Harry Potter, namun ternyata saya salah besar. Seminggu berlalu setelah tayangan perdananya di Galeria dan antrian tetap brutal, 2 kali nitip tiket ke anak2 kantor dan selalu gagal. Karena penasaran maka saya putuskan untuk melihat sendiri seperti apa pemandangan ‘kiamat’ itu

Suasana Antrian

Demikianlah antrian di Galeria pada 14 November 2009, tidak bisa dibilang antrian sebenarnya. Kerumuman pengantri sudah tidak membentuk garis lurus dan tampak melebar dengan kacaunya. Aksi saling dorongpun seringkali dilakukan, bahkan saya yang hanya menonton di samping bisa merasakan hawa panas dan pengap yang ada disana. Dan ya, teman saya yang sudah mengantri sejak jam 9 pagi hari itu masih gagal mendapatkan tiket karena kebrutalan yang terjadi ketika pintu dibuka.

Menurut pengakuannya, waktu masih mengantri di luar gedung, dia masih mendapatkan spot di depan dan merasa yakin bisa mendapatkan tiket haru itu. Tapi ketika pintu dibuka, yang terjadi adalah aksi dorong dan adu cepat menuju loket, tong sampah yang ada di dekat pintupun terpental. Bahkan ada yg terjatuh dan terjepit dalam usahanya menerobos kerumunan itu.Pemandangan yg cukup aneh adalah terlihat beberapa cewe terlihat mengantri kepanasan sementara sang cowo (teman/pacar/ sopir/tukang kebon)nya menunggu di luar dengan rokoknya, entah itu sengaja dilakukan agar sang cowo tidak mengganggu orang lain dengan asap rokoknya, sang cewe yg ingin mencoba sauna gratis, atau memang itu tanda2 kiamat. Reaksi ketika terjadi aksi saling dorongpun bervariasi, beberapa cewe berteriak ‘aduuuuh sakiiiiit’ dengan suara menggoda, sebagian berseru marah ‘tolong ya, jangan ambil kesempatan’ padahal di belakangnya cuma ada ibu2 (yang tidak tampak seperti tante2 lesbian di mata saya),dan yg dibelakang berteriak ‘hoy jangan dorong2’ (sambil mendorong tentunya). Saya tidak bisa melihat bagaimana keadaan yg di depan, mungkin sudah pingsan :p

Puncak antrian terjadi pada hari kamis dimana aksi saling gencet dan dorong mengakibatkan beberapa orang pingsan hinggal pihak 21 menghubungi polisi untuk mengamankan antrian. Dan sejak hari itu polisi selalu datang untuk mengawasi antrian, tapi toh nyatanya tetap saja antrian yang ada tampak begitu biadab (paling nggak udah ga ada yg pingsan lagi) dan tetap ramai hingga hari ini.

Pilemnya sendiri sebenarnya biasa saja dari segi cerita walaupun efek2 yg ditampilkan memang bagus dan lebih cocok untuk dinikmati di bioskop (kecuali anda punya sound system yang bagus dan LCD yg wah di rumah). Buat yg masih penasaran sama pilemnya saya sarankan tunggu antrian sepi ajalah dan buat yg berhasil dapet tiket saya ucapkan Selamat Nonton 🙂

29 komentar di “2012 – Another Story

  1. saya [seperti biasa] tunggu ada yg minjemin dvd bajakannya aja… *pilihan yg paling gak modal deh pokoknya mah*

    ehm, trus, waktu itu tama sempet ikut ngantri? ikut ‘cari2 kesempatan’ gak? =))

    Suka

  2. sebenernya kalau antrian saya diserobot selalu pengen nyeletuk pedes nyindir si tukang serobot

    tapi sayangnya ga pernah sampai terucap keluar padahal gatel sekali pengen ngomong (doh)

    Suka

    • hehe, sayang waktu itu ga dapet kursi buat pasangan padahal tiket cabutannya dapet lumayan :p. Coba lagi aja bsk, ga dapet 2012 masih ada new moon kan, better than Hantu Binal jembatan semanggi wkwk

      Suka

  3. arrrrrrrrrrrrrrrgghh enough with this posting antrian 2012 inih…. >________< dimana2 bahasannya ini mulu…

    *lhoh… marah2nya di sini*

    iyaaaaaaaa… soalnya kalo di blog laen ga enak marah2…….. di sini marah2 krn OOT pun si pemilik ga bakalan marah :mrgreen:

    *digetok kibod*

    wew… itu antrian tiket apa infaq sih..?? 😆

    Suka

  4. yah, memang benar. Budaya antri kita orang Indonesia memang masih perlu banyak perbaikan. Hayah! kenapa sih sulit banget mengikuti antrian????

    *makin bete sama film 2012*

    Suka

  5. “empuk2 di punggung dalam situasi yg cukup beradab”..blkng mu bencong ta tam?wkakakaka……

    Besok antri ahhh…..ga beli tiket..cmn pengen maen dorong2 an @_________@

    Suka

  6. Jujur saya blom nonton, jadi ngak bisa komentar banyak tentang isi film nya
    yang jelas yang bikin saya males nonton nya yaa,,, atrian nya itu 😀

    klo pengen ngak ngantri ya nonton di tempat yang mahal 😛
    biasanya ngak terlalu dahsyat antri nya

    Suka

  7. karena temanya aja tuh yang ngepas sama isu kiamat. coba kalo nggak ada isu kiamat, ndak bakal serame itu. plus lagi karena diharamkan sama MUI, jadi tambah ngetop deh.
    lain kali film-film kalo mau laku mendingan minta MUI untuk mengharamkan film itu kali ya biar laku?
    aku sih ndak sudi antri cuma buat film itu. kalo transformers… ya bolehlah.. XDDD

    Suka

Tinggalkan komentar