Hari Pendidikan Nasional dan Demo


Kemarin, 2 Mei 2013, adalah hari pendidikan nasional. Mungkin banyak orang (atau cuma saya) yang tidak ingat sama hari yang satu ini kalo nggak baca berita. Waktu SD dulu aja sering ketuker antara hari pendidikan nasional 2 Mei dengan hari kebangkitan nasional 20 Mei (yang ini apalagi, kayanya cuma anak SD yang masih inget). Lalu apa yang dilakukan di hari pendidikan nasional?

1. Upacara

yang ini mungkin dilakukan di beberapa sekolah. Upacara bendera trus abis gitu pulang, anak sekolahan mana yang nggak seneng :D.

2. Beraktivitas seperti biasa

hampir kebanyakan orang termasuk anak sekolahan sepertinya dapet yang ini, pegawai kantoran tetep kerja, sopir angkot tetep ngetem. Nothing special lah, biasanya pada gak nyadar aja sih kalo 2 mei ini hari pendidikan nasional.

3. Demo

Mungkin nggak mau kalah sama para buruh yang demo pada tanggal 1 mei kemarin, besoknya mahasiswa ikutan demo seperti yang satu ini. Saya penasaran aja sih kenapa para agent of change ini demo dengan aksi standar blokir jalan dan bakar ban segala padahal asepnya bisa bikin polusi udara, mengganggu orang2 sekitar, pokoknya gak ada bagus2nya deh. Lebih menyedihkan lagi karena sampe terjadi bentrok dengan aparat kepolisian dan tuntutan demonya menurut saya agak2 gimana gitu :p.

Icon Pendidikan Nasional

Icon Pendidikan Nasional

Pendapat pribadi saya terhadap 2 tuntutan pada aksi demo menurut berita ini :

Pendidikan Gratis Sepenuhnya

well, walaupun terdengar mulia tapi saya nggak sepenuhnya setuju sama ide yang satu ini. Di negara maju aja ada yang namanya student loan agar setiap warga berkesempatan menuntut ilmu setinggi mungkin, tapi ini nggak gratis cuy. Kalo udah pinter, lulus, dan kerja ya sejatinya yang namanya student loan ini harus dibayar. Cukup fair sih menurut saya, ada timbal baliknya dong, di dunia ini nggak ada yang gratis bung, pipis aja bayar gopek :p.

Di Indonesia sendiri juga banyak beasiswa kan? Hal ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang kurang mampu dan para mahasiswa berprestasi. Tentu saja ini ada syaratnya, surat keterangan tidak mampu dan prestasi akademik yang bagus tentunya. Cukup masuk akal kan dikasih beasiswa maka harus menunjukan prestasi dan membuktikan dia layak dapat kesempatan itu. Percuma aja dikasih beasiswa tapi sering bolos kuliah, ujian nggak ngerti apa2, kerjaannya kalo nggak pacaran, abuse internet kampus, ato demo (eaaaaa).

Dan yang terakhir kenapa saya nggak sreg kalo sepenuhnya digratisin…… kuliah bayar mahal2 aja banyak yang nggak niat kuliah, apalagi digratisin!!! Sesuatu yang kita dapatkan dengan susah payah membuat kita bisa lebih menghargainya. Motivasi saya sendiri agar cepet lulus waktu kuliah dulu ya biar nggak keluar duit banyak2. Coba kalo gratisan, palingan juga saya lama2in biar bisa manfaatin fasilitas kampus (internet kenceng dan gratis, cari easy money jadi asdos, cari uang jajan lewat beasiswa, tempat tinggal gratis di HIMA ato lab, ato sekedar ngecengin junior).

Penghapusan sistem drop out di kampus

Wah yang ini mah lebih gila lagi menurut saya. Drop out itu ada alasannya bung, nggak mungkin kan situ di DO gara2 alasan konyol macam ngegembosin ban motor rektor atau nyolek istri dekan :p. Alasan DO sih biasanya karena sang mahasiswa melakukan tindakan kriminal (jadi bandar sabu misalnya) yang kayanya pantes di DO >:). Atau masa studinya sudah melebihi batas maksimal (biasanya lebih dari 14 semester). Untuk yang terakhir ini patut dipertanyakan kenapa udah 7 taun kuliah masih nggak lulus2. Kebanyakan sih karena anaknya nggak niat kuliah aja sih (lebih sering di kantin daripada di ruang kuliah misalnya :p), dan kebanyakan sih kuliahnya ditelantarkan karena keasikan kerja (sebagian besar mahasiswa yang kerja sambilan dan ngerasain enaknya pegang uang sendiri biasanya jadi keasikan dan ujung2nya males kuliah, termasuk saya sendiri :p).

jadi combo kuliah gratis dan nggak ada DO akan menghasilkan kampus yang penuh dengan mahasiswa yang dibiayai oleh negara. Menurut saya sih lebih baik menambah jumlah penerima beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu, tentu saja harus mempertanggungjawabkan dengan kuliah sebaik2nya dan melaporkan hasil akademisnya tiap semester demi kelangsungan beasiswa ini. Student Loan dimana semua orang punya kesempatan sama untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan dimana setelah itu bayar balik pinjamannya (biar nggak dapet gratisan trus kabur, masa mau enaknya doang :D), atau mungkin program Alumni dimana Alumni yang sudah sukses akan membantu membiayai kuliah mahasiswa lain, dan nantinya setelah mahasiswa yang dibiayai ini lulus dan jadi sukses juga, akan mengikuti jejak pendahulunya dengan turut membantu mahasiswa lain yang kurang mampu (macam MLM gitu lah kira2, sekalian menjaga hubungan almamater) :D.

Demikian opini saya, jika ada yang kurang setuju mari dibicarakan dimari, jangan blokir jalan dan bakar ban di depan rumah saya 🙂